“Proyek (rel kereta api borneo) akan dilanjutkan”
(H. Isran Noor-Gubernur Kaltim)
Kereta api, menjadi salah satu alternatif untuk memajukan perekonomian daerah dan menyejahterakan rakyat. Inilah dasar mengapa Gubernur Kaltim Dr Ir H Isran Noor MSi setuju jika proyek kerjasama dengan Rusia kembali berlanjut.
Setidaknya ini juga menjadi wujud bagaimana Pemerintah Provinsi Kaltim dengan Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPMD)-ya 2018-2023 “Berani untuk Kalimantan Timur Berdaulat”, mengusung Misi “Berdaulat dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur kewilayahan”.
"Kini, proyek (rel kereta api borneo) akan dilanjutkan," ujar Isran Noor usai bertemu Duta Besar Rusia Ludmilla Vorobieva dan First Deputy Director General of Russian Railways Misharin Aleksandr Sergeevich di Kedutaan Besar Rusia, Kuningan, Jakarta (1/3/2019), sekaligus sebagai tindak-lanjut pertemuan pertama dan kedua di Bali dan Samarinda beberapa waktu lalu.
Untuk diketahui, proyek rel kereta api kerjasama antara Pemerintah Rusia dan Pemerintah Indonesia melalui BUMN-nya Rusia, Russian Railways yang sebelumnya dirintis oleh Gubernur H Awang Faroek Ishak terhenti sejak 2018, namun kini akan dilanjutkan dan Russian Railways kemudian membentuk PT Kereta Api Borneo (KAB).
Pihak Rusia ujar Misharin Aleksandr Sergeevich merespon positif dan Kementerian Keuangan Rusia mendukung proyek pembangunan kereta api Borneo. "Jika memungkinkan kereta api digunakan untuk angkutan umum baik muatan barang maupun penumpang selain angkutan komoditi," katanya.
Baca Juga : Gubernur Kembali Bertemu Dubes Rusia, Proyek Kereta Api Kaltim Berlanjut
Sementara itu Dubes Rusia Ludmilla Vorobieva, memberikan apresiasi terhadap kinerja Pemprov Kaltim khususnya Gubernur Isran Noor yang membuka komunikasi dan melakukan pertemuan bersifat konstruktif.
Proyek pembangunan jalur kereta api Borneo rencananya dimulai di jalur selatan dari Kutai Barat ke Buluminung, Penajam Paser Utara (PPU) yang sebelunya telah digroundbreaking Presiden RI Joko Widodo pada 2015 lalu. Kini PT KAB fokus membangun pelabuhan di kawasan industri Buluminung Penajam Paser Utara (PPU).
Khusus jalur selatan, proyek ini direncanakan membangun kereta api single track sepanjang 203 km yang didukung infrastruktur meliputi stasiun, jetty batu bara, pelabuhan dan PLTU dengan kapasitas 15 MW di kawasan industri Buluminung PPU.
Selanjutnya, di jalur utara proyek rel kereta api membentang sepanjang 213 km dari Muara Wahau sampai Lubuk Tutung, Kutai Timur. Jalur selatan dan jalur utara nantinya akan terkoneksi satu sama lain.
Penulis : Heru Rinaldy
Editor : Hadri
Info Grafis : Arief Murtadha
Sumber : https://kaltimprov.go.id/berita/wujudkan-kereta-api-borneo (10 Maret 2019 Jam 22:27:10)
Posting Komentar
Posting Komentar