Kemenparekraf Gelar Borneo Extravaganza 2014

Kemenparekraf Gelar Borneo Extravaganza 2014 - Borneo Fan
Kemenparekraf Gelar Borneo Extravaganza 2014

Kuta, Bali, 22 Agustus2014 - Pada hari ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  yang diwakili oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (WamenParekraf) Sapta Nirwandar meresmikan Borneo Extravaganza 2014. Event yang diselenggarakan pada tanggal 22 – 24 Agustus 2014 di Mall Bali Galeria ini merupakan ajang Promosi Pariwisata Kalimantan yang diselenggarakan untuk keenam kalinya oleh Direktorat Promosi Pariwisata Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (KEMENPAREKRAF) bersama kelima Pemerintah Daerah (PEMDA) Provinsi Kalimantanya itu Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

Penyelenggaraan Borneo Extravaganza 2014 ini bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan nasional dan mancanegara dengan memberi wadah bagi Pemerintah Daerah se-Kalimantan untuk melakukan promosi pariwisata secara terpadu. Tahun ini, Borneo Extravaganza 2014 mengangkat tema “Kalimantan - The Real Borneo” dalam pameran 3 hari yang menampilkan destinasi di kelima propinsi, sekaligus memperlihatkan keragaman budaya dan pariwisata Kalimantan atau yang di mancanegara lebih dikenal dengan nama Borneo. Untuk memeriahkan pameran Borneo Extravaganza dihadirkan Atraksi Tarian dan Budaya, Fashion Show Busana serta berbagai Kerajinan dan perhiasan batu – batu mulia dan semi mulia yang didatangkan langsung dari Kalimantan.

Pariwisata Nusantara merupakan sektor penting dalam rangka mewujudkan kemajuan daerah sekaligus meningkatkan pendapatan daerah. Borneo Extaravaganza 2014 juga merupakan bentuk dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menumbuhkan pariwisata Kalimantan.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (WamenParekraf) Sapta Nirwandar, mengatakan, “Tahun 2013 sektor pariwisata di Indonesia meraih kunjungan 8.802.129 wisatawan mancanegara (wisman) atau tumbuh 9,42 persen dengan perolehan devisa sebesar 10,05 miliar dollar AS atau naik 10,99 persen jika dibanding penerimaan devisa tahun 2012 yang sebesar US$ 9,1 miliar. Nilai kontribusi tersebut menempatkan pariwisata dalam peringkat kelima di bawah migas, batubara, minyak kelapa sawit, dan karet olahan. Sapta menambahkan, “Pencapaian target sektor pariwisata sepanjang tahun 2013 tersebut semakin menguatkan bahwa prospek pariwisata cerah pada tahun 2014. ”Kemajuan pariwisata akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, karena pariwisata mempunyai dampak pengganda yang besar terutama dengan industri kreatif, yang mempunyai hubungan sangat erat dengan pariwisata. Pariwisata dan ekonomi kreatif juga sektor yang pertumbuhannya inklusif karena nilai tambahnya langsung dirasakan masyarakat lokal. Berbagai sektor dalam industri kreatif sudah menjadi atraksi pariwisata yang semakin populer, seperti kuliner, seni pertunjukan, desain, ataupun fashion. Menurut Sapta Nirwandar yang menyoroti dampak pertumbuhan pariwisata pada industri ekonomi kreatif di Kalimantan, seiring dengan peningkatan kunjungan ke Kaltim. Jumlah Hotel tahun 2012 mencapai 420 Hotel (kelas melati sampai bintang 4) naik 14.05% dibandingkan tahun 2008 yang berjumlah 361 unit, bersamaan dengan itu jumlah grup sanggar budaya dan gedung kesenian di Kaltim juga semakin berkembang. ”Dengan gembira Sapta mencatat dari data Dinas Pariwisata Kaltim,“ tahun 2008 jumlah grup sanggar budaya dan gedung kesenian sebanyak 172 grup dengan 13 gedung kesenian, sedangkan tahun 2012 meningkat mencapai 242 grup dengan 17 gedung. Industri busana juga tumbuh seiring dengan Motif dan corak batik Indonesia yang semakin kaya dengan tumbuh kembangnya corak-corak batik Kalimantan” Kemajuan pariwisata akan secara langsung memajukan industri kreatif, sebaliknya industri kreatif yang maju akan menjadikan sebuah kota atau suatu daerah berkembang menjadi destinasi pariwisata yang unggul. Menurut Wamen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, selama tahun 2013 kontribusi ekonomi kreatif terhadap perekonomian nasional mencapai Rp641,8 triliun atau tujuh persen pada Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. “Kontribusi devisa dari sektor ekonomi kreatif mencapai US$11, 89 Miliar, sehingga secara total sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menyumbang devisa sebesar US$ 21,95 Miliar atau berkontribusi sebesar 11,04% pada total devisa Indonesia,” jelas Sapta.

Pariwisata merupakan salah satu alternatif pendapatan daerah, untuk itu sejak tahun 2004 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan Pemerintah-Pemerintah Daerah Kalimantan melaksanakan Borneo Extravaganza dengan tujuan untuk mengembangkan industri pariwisata daerah Kalimantan.

Menurut Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Esthy Reko Astuti, “Pemerintah juga mendorong dan menggelar banyak kegiatan budaya di berbagai daerah untuk meningkatkan kunjungan. Kegiatan promosi dan pemasaran menjadi bagian penting industri pariwisata masa depan sehingga dua hal itu harus dilakukan dengan fokus dan tepat sasaran. Peningkatan fasilitas wisata, pengembangan destinasi wisata yang unik dan promosi terus menerus merupakan bagian sangat penting untuk mendorong pariwisata.

Dirjen Pemasaran Pariwisata menambahkan,“Pemilihan tema “Kalimantan – The Real Borneo” pada gelaran event Borneo Extravaganza 2014 ini ingin menunjukkan bahwa Pulau Kalimantan yang dulunya dikenal dengan sebutan Borneo dan sampai sekarang di mancanegara nama ini masih melekat- dua pertiganya adalah Pulau di wilayah Indonesia, jadi boleh dikatakan Kalimantan adalah Borneo yang asli.

Dirjen Pemasaran Pariwisata juga mengungkapkan, “gelaran pameran seperti Borneo Extravaganza ini melihat datanya terbukti dapat mendorong peningkatan kunjungan wisata ke provinsi di Kalimantan. Dari tahun ke tahun sejak tahun 2004 dimana Borneo Extravaganza diselenggarkan pertama kali sebagai inisiatif Kemenparekraf, khususnya Wamen, telah terjadi peningkatan kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman). Tahun 2013 jumlah wisman di Kalimantan mencapai 30.687 orang, meningkat 26.15% dibandingkan tahun 2008 yang berjumlah 24.326 orang.”

“Demikian juga Kalimantan Timur menunjukkan peningkatan kunjungan. Data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kaltim menyebutkan, jumlah kunjungan wisnus dan wisman tahun 2008 sebanyak 824.002 orang dan tahun 2013 meningkat menjadi 1.061.389 orang. Jumlah obyek wisata di Kaltim juga bertambah. Tahun 2008 obyek wisata Kaltim jumlahnya sebanyak 393 tempat wisata, sedangkan untuk 2013 jumlahnya meningkat hingga mencapai 425 tempat wisata. Hal ini berdampak kepada peningkatan pendapatan daerah Kaltim dari sektor pelayanan pariwisata tahun 2013 sebesar Rp 374,99 Milyar atau naik 22,35 persen jika dibandingkan tahun 2008 yang sebesar Rp291,19 Milyar. Selain itu, tren peningkatan jumlah kunjungan juga diperlihatkan provinsi Kalimantan Tengah, yang mencatat tingkat kunjungan naik 4,59% di tahun 2013 sebanyak 46.198 orang dibandingkan tahun 2012 sebanyak 44.079 orang,” ungkap Dirjen Pemasaran Pariwisata.

“Tidak ketingggalan, kedatangan wisatawan nusantara ke provinsi Kalimantan Selatan juga mengalami peningkatan yang pada tahun 2012 mencapai 517.197 orang dan tahun 2013 berjumlah 540.906 orang atau naik sebesar 4,58%,” papar Dirjen Pemasaran Pariwisata.

Selain menghadirkan peserta pameran dari PEMDA Kalimantan, Biro Perjalanan Wisata (BPW) juga ikut serta dalam pameran ini dengan menawarkan berbagai paket perjalanan wisata Kalimantan. BPW berperan penting dalam peningkatan jumlah kunjungan. Borneo Extravaganza diadakan di Bali untuk menggairahkan Biro-Biro Perjalanan Wisata di Bali untuk “menjual” Kalimantan. Keikutsertaan 25 BPW dari Bali, Surabaya dan Jakarta dalam Travel Agency Meeting merupakan unsur penting dari Borneo Extravaganza dan menunjukan peningkatan minat BPW untuk menjual Kalimantan kepada parawisman.

Dalam acara ini, disamping akan menampilkan potensi ecotourism- seperti Hutan Konservasi Orang Utan Tanjung Puting, Diving di Kepulauan Derawan dan potensi sungai seperti River Cruise di Sungai  Rungan dan Kahayan –juga ada penampilan berbagai atraksi budaya Dayak, Tionghoa dan Tarian Melayu serta berbagai kerajian khas Kalimantan yang didatangkan langsung dari Kalimantan. Pameran Permata Marta puradari Kalimantan Selatan dan Budaya seperti  Dayak, Melayu, Tionghoa seperti di Singkawang Kalimantan Barat juga akan mengisi acara Borneo Extravaganza 2014 ini. Setiap harinya akan disajikan berbagai kesenian dan tari Kalimantan di panggung dengan 2 (dua) kali waktu penampilan, yaitu jam 12.00  - 14.00 dan jam 19.00 – 21.00 setiap harinya.

Borneo Extravaganza 2014

Borneo Extravaganza adalah event dua tahun sekali,  yang mulai  diselenggarakan tahun 2004 oleh Direktorat Promosi Pariwisata Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata, Kementerian Parwisata dan Ekonomi Kreatif bersama PEMDA Provinsise-Kalimantan, yang ditujukan untuk melakukan promosi dalam negeri mengenai destinasi pariwisata di Kalimantan.

Tahun ini, Borneo Extravaganza menyediakan booth utama yang akan diisi oleh produk – produk unggulan dari Provinsi  Kalimantan dan 20 booth  lainnya yang akan diisi oleh peserta dari Kabupaten - Kabupaten Kalimantan dan Biro Perjalanan Wisata (BPW).

Sebelumnya, Borneo Extravaganza pernah dilakukan di Jakarta pada tahun 2004, 2006 dan 2012 serta di  Bali pada tahun 2008 dan 2010.

Penggagas awal Borneo Extravaganza, Inke Maris, MA mengatakan, “Borneo Extravaganza sekarang telah menjadi event pariwisata regular setiap 2 tahun, dan telah memperlihatkan manfaatnya sebagai showcase bagi pariwisata Kalimantan. Kemajuan pariwisata Kalimantan dapat diukur dari jumlah kunjungan wisatawan, peningkatan pendapatan sektor pariwisata Kalimantan, serta tumbuhnya industry penunjang seperti hotel dan restoran, sanggar kesenian, produksi cindramata dan jumlah Travel Agencies dan pengadaan transportasi di Kalimantan.”

“Kami Berharap kegiatan promosi pariwisata yang telah berhasil seperti Borneo Extravaganza tetap konsisten dilaksanakan, agar Kalimantan dapat berpijak pada keberhasilannya dan lebih jauh lagi membangun industri pariwisata. Fakta dan contoh di negara lain menunjukkan bahwa upaya promosi pariwisata memerlukan konsistensi dan kesinambungan,”tambah Inke Maris, yang mengelola event Borneo Extravaganza 2014.

*****

Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

Matej Gaspar

Inke Maris & Associates

Telp: 021-828 1250 / 0813 9434 5522

Email : matej.gaspar@inkemaris.com

Trindiana, MT

Direktorat Promosi Pariwisata Dalam Negeri

Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Telp:  08129976324

http://www.kemenpar.go.id/post/siaran-pers-kemenparekraf-gelar-borneo-extravaganza-2014 (Jumat, 22 Agustus 2014)
SHARE WhatsApp

Borneo Terkait

Posting Komentar